Langsung ke konten utama

MAKALAH ILMU KHITOBAH (RETORIKA)- CIRI-CIRI PIDATO YANG BAIK.


PENDAHULUAN
            Kemampuan berbicara di depan umun merupakan suatu kemampuan yang tak semua orang memilikinya. Ada yang sudah mendapatkannya sejak ia kecil berupa skill, namun ada pula yang baru mampu ketika mengikuti beberapa tahapan-tahapan seperti pelatihan dan sebagainya.
            Namun, disisi lain, kemampuan berbicara_atau dalam hal ini yang kita maksud adalah pidato_ tidak serta merta membuat pidato yang disampaikan juga memenuhi criteria pidato yang baik. Keluwesan dalam berpidato tak jarang malah membuat sang orator kebablasan ke hal-hal yang sebenarnya tidak masuk atau terkait dengan isi pidato yang disampaikan. Seperti misalnya, humor yang berlebihan, penjelasan yang melebar sehingga setiap topic yang dibahas menjadi dangkal dan lain-lain,
            Hal ini  disebabkan karena tak adanya persiapan, dan sebagiannnya lagi karena kurang memahami seni dan strategi berkomunikasi secara kreatif di depan publik.
            Dalam hal ini pemakalah akan membahas materi tentang “Ciri-ciri Pidato yang Baik yang meliputi, yaitu: saklik, jelas, hidup, memiliki tujuan jelas, bergaya klimaks, dibatasi, mengejutkan, memiliki pengulangan dan mengandung humor.











PEMBAHASAN
A.    Ciri-ciri Pidato yang Baik:
Mengapa perasaan cemas, gugup, tegang, dan grogi selalu menghantui hampir setiap orang ketika ingin berbicara di depan orang lain? Mengapa tangan berkeringat, kaki gemetar, suara tersendat, atau napas terasa sesak ketika dihadapkan pada situasi untuk berbicara di depan umum?[1]
            Menurut hasil penelitian Zimbardo, tiga perempat dari jumlah orang dewasa yang akan ditelitinya akan merasa cemas bila harus hadir dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh orang-orang yang asing bagi mereka.[2]
            Mengapa sangat sedikit pembicara yang terbebas dari demam panggung? Sebagian karena tak adanya persiapan, dan sebagiannnya lagi karena kurang memahami seni dan strategi berkomunikasi secara kreatif di depan publik.[3]
            Kemampuan berbicara di depan umun merupakan suatu kemampuan yang tak semua orang memilikinya. Ada yang sudah mendapatkannya sejak ia kecil berupa skill, namun ada pula yang baru mampu ketika mengikuti beberapa tahapan-tahapan seperti pelatihan dan sebagainya.
            Namun, disisi lain, kemampuan berbicara_atau dalam hal ini yang kita maksud adalah pidato_ tidak serta merta membuat pidato yang disampaikan juga memenuhi criteria pidato yang baik. Keluwesan dalam berpidato tak jarang malah membuat sang orator kebablasan ke hal-hal yang sebenarnya tidak masuk atau terkait dengan isi pidato yang disampaikan. Seperti misalnya, humor yang berlebihan, penjelasan yang melebar sehingga setiap topic yang dibahas menjadi dangkal dan lain-lain.


Untuk itu ada sembilan hal yang mencirikan suatu pidato yang baik, yaitu:
1.      Pidato yang Saklik
Pidato saklik apabila memiliki objektivitas dan unsur-unsur yang mengandung kebenaran. Saklik juga berarti bahwa ada hubungan yang serasi antara isi pidato dan formulasinya, sehingga kedengarannya indah, tapi bukan berarti dihiasi denga gaya bahasa yang berlebih-lebihan. Akhirnya saklik juga berarti ada hubungan yang jelas antara pembeberan masalah dengan fakta dan pendapat atau penilaian pribadi.[4]
2.      Pidato yang Jelas
Ketentuan sejak zaman kuno menyatakan bahwa pembicaraan harus mengungkapkan pikirannya sedemikian rupa, sehingga tidak hanya sedapat mungkin isinya dapt dimengerti. Oleh karena itu, pembicara harus memilih ungkapan dan susunan kalimat yang tepat dan jelas untuk menghindari salah pengertian.[5]
3.      Pidato yang Hidup
Sebuah pidato yang baik harus hidup. Dalam hal ini hidup berarti tidak mati, tidak sepi, orang yang pidato tidak seperti bicara sendiri. Untuk menghidupkan pidato dapat dipergunakan gambar, cerita pendek atau kejadian-kejadian yang relevan, sehingga memancing perhatian pendengar. Pidato yang hidup dan menarik umumnya diawali dengan ilustrasi, sesudah itu ditampilkan pengertian-pengertian abstrak atau definisi.[6]
4.      Pidato yang memiliki Tujuan
Setiap pidato harus memiliki tujuan, yaitu apa yang hendak dicapai. Tujuan ini harus dirumuskan dalam satu-dua pikiran pokok. Dalam membawakan pidato, tujuan ini hendaknya sering diulang dalam rumusan yang berbeda, supaya pendengar tidak kehilangan benang merah saat berpidato. Kalimat-kalimat yang merupakan tujuan dan kalimat pada bagian penutup pidato harus dirumuskan secara singkat, padat dan jelas. Dalam satu pidato tidak boleh disodorkan terlalu banyak tujuan dan pikiran pokok, lebih baik disodorkan satu pikiran dan tujuan yang jelas sehingga mudah diingat, daripada sepuluh pikiran yang tidak jelas sehingga mudah dilupakan.[7]
5.      Pidato yang memiliki Klimaks
Pidato yang hanya membeberkan kejadian-kejadian secara datar atu monoton, akan sangat membosankan. Oleh karena itu, sebaiknya kejadian-kejadian itu dikemukakan secara klimaks. Berusahalah menciptakan tiik puncak dalam pidato untuk memperbesar ketegangan dan rasa ingin tahu pendengar. Selama masa persiapan, titik-titik puncak harus dirumuskan sebaik dan sejelas mungkin.
            Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa klimaks itu harus muncul secara organis dari dalam pidato itu sendiri dan bukan karena mengharapkan tepukan tangan dari para pendengar. Klimaks yang dirumuskan dan ditampilkan secara tepat akan memberikan bobot pada pidato. Usahakan supaya ketegangan dan rasa ingin tahu pendengar diciptakan di antara pembukaan dan penutup pidato.[8]
6.      Pidato yang Memiliki Pengulangan
Pengulangan atau redundans itu penting, karena dapat memperkuat isi pidato dan memperjelas pengertian pendengar. Tanpa pengulangan itu juga menyebabkan pokok-pokok pidato itu segera dilupakan. Suatu pengulangan yang dirumuskan secara baik akan memberikan efek yang besar dalam ingatan para pendengar. Tetapi, perlu diperhatikan bahwa yang dimaksudkan terutama adalah pengulangan isi pesan dan bukan rumusan. Ini berarti isi arti tetap sama, akan tetapi dirumuskan dengan mempergunakan bahasa yang berbeda. Masalahnya tetap sama, hanya diberi pakaian baru dan menarik.[9]
7.      Pidato yang Berisi Hal-hal yang Mengejutkan
Sesuatu itu menjadi hal yang mengejutkan karena mungkin belum pernah ada dan terjadi sebelumnya, atau meskipun masalahnya biasa dan terkenal, tetapi ditempatkan didalam konteks atau relasi yang baru dan menarik. Memunculkan hal-hal yang mengejutkan dalam berarti menciptakan hubungan yang baru dan menarik antara kenyataan-kenyataan yang dalam situasi biasa tidak dapat dilihat. Hal-hal yang mengejutkan itu dapat menimbulkan ketegangan dan menarik dan rasa ingin tahu yang besar, tetapi tidak dimaksudkan sebagai sensasi.[10]
8.      Pidato yang Dibatasi
Pembicara tidak boleh membeberkan segala soal atau masalah dalam satu pidato. Oleh kaena itu, pidato harus dibatasi pada satu atau dua soal yang tertentu saja. Pidato yang isinya terlalu luas akan menjadi dangkal.[11]
9.      Pidato yang Mengandung Humor
Humor dalam pidato itu perlu. Hanya saja tidak boleh terlalu banyak, sehingga memberi kesan bahwa pembicaraan tidak sungguh-sungguh. Humor itu dapat menghidupkan pidato dan memberi kesan yang tak terlupakan oleh para pendengar. Humor dapat juga menyegarkan pikiran pendengar, sehingga mencurahkan perhatian yang lebih besarkepada pidato selanjutnya.
            Akan tetapi, harus diingat bahwa kebanyakan humor juga akan membuat audiens menjadi bosan dengan anda oleh karena sebab-sebab berikut:
·         Anda sedang tidak melawak, tetapi sedang berpidato
·         Anda juga harus mengetahui saa-saat yang tepat untuk menyisipkan rasa humor ditengah pidato
·         Tetapi, juga seharusnya anda tidak meninggalkan rasa humor ini sama sekali
·         Humor sebaiknya berkaitan dengan pidato.[12]
Syarat pidato yang baik  meliputi :[13]
·         Adanya pokok masalah (isi) yang akan diuraikan yang harus dikuasai.
·         Memiliki kecakapan untuk menyampaikan isi tersebut
·         Uraian mengandung pengetahuan
·         Ada tujuan yang ingin dicapai
·         Antara si pembaca, topik, dan pendengar terjalin hubungan yang harmonis.
Inilah lima poin yang dapat membantu memudahkan anda menyusun sebuah pidato yang berkualitas.
            Sedangkan syarat-syarat berpidato yang baik adalah sebagai berikut:
1.      Berbusana yang sopan dengan melihat situasi, macam latar belakang pendengarnya, acara yang disuguhkan panitia.
2.      Pergunakan bahasa yang sopan dan komunikatif sesuai dengan tingkat bahasa pendengarnya. Pergunakan bahasa baku jika berpidato dalam forum resmi, misalnya : seminar, rapat, sidang dsb.
3.      Materi pidato harus sesuai dengan yang diinginkan pendengar. Jangan menggunakan materi yang justru bertentangan dengan kemauan, adat, norma, agama atau tatanan yang dianut oelh masyarakat pendengar.
4.      Penampilan harus dengan rasa percaya diri, tidak minder rendah diri, takut, bingung atau grogi. Jangan memfonis pendengar dengan memaksakan pendapat atau kehendak.


PENUTUP
Kesimpulan
Ciri-ciri pidato yang baik ada 9, yaitu:
a.       Pidato Yang Saklik;
b.      Pidato Yang Jelas;
c.       Pidato Yang Hidup;
d.      Pidato Yang Memiliki Tujuan Jelas;
e.       Pidato Yang Bergaya Klimaks;
f.       Pidato Yang Dibatasi;
g.      Pidato Yang Mengejutkan;
h.      Pidato Yang Memiliki Pengulangan;
i.        Pidato Yang Mengandung Humor.
Syarat pidato yang baik  meliputi :
·         Adanya pokok masalah (isi) yang akan diuraikan yang harus dikuasai.
·         Memiliki kecakapan untuk menyampaikan isi tersebut
·         Uraian mengandung pengetahuan
·         Ada tujuan yang ingin dicapai
·         Antara si pembaca, topik, dan pendengar terjalin hubungan yang harmonis.
Sedangkan syarat-syarat berpidato yang baik, yaitu:
·         Pakaian sopan
·         Bahasa komunikatif dan sopan
·         Percaya diri
·         Materi pidato sesuai dengan situasi dan kondisi.



[1] Idy Subandi Ibrahim, Kecerdasan Komunikasi Seni Berkomunikasi Kepada Publik, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, Maret 2007), cet. I. Hal. 91
[2] Idy Subandi Ibrahim, Ibid, hal: 92
[3] Idy Subandi Ibrahim, Ibid, hal: 92

[4] Dori Wuwur Hendrikus, RetorikaTerampil berpidato berdiskusi, beragumentasi, bernegoisasi, (Yogyakarta: Kanisius, 2009) cet. XIII. Hal. 51
[5] Dori Wuwur Hendrikus, RetorikaTerampil berpidato berdiskusi, beragumentasi, bernegoisasi, (Yogyakarta: Kanisius, 2009) cet. XIII. Hal. 51
[6] Dori Wuwur Hendrikus, RetorikaTerampil berpidato berdiskusi, beragumentasi, bernegoisasi, (Yogyakarta: Kanisius, 2009) cet. XIII. Hal. 51
[7] Dori Wuwur Hendrikus, RetorikaTerampil berpidato berdiskusi, beragumentasi, bernegoisasi, (Yogyakarta: Kanisius, 2009) cet. XIII. Hal. 51
[8] Dori Wuwur Hendrikus, RetorikaTerampil berpidato berdiskusi, beragumentasi, bernegoisasi, (Yogyakarta: Kanisius, 2009) cet. XIII. Hal. 52
[9] Dori Wuwur Hendrikus, RetorikaTerampil berpidato berdiskusi, beragumentasi, bernegoisasi, (Yogyakarta: Kanisius, 2009) cet. XIII. Hal. 53
[10] Dori Wuwur Hendrikus, RetorikaTerampil berpidato berdiskusi, beragumentasi, bernegoisasi, (Yogyakarta: Kanisius, 2009) cet. XIII. Hal. 53
[11] Dori Wuwur Hendrikus, RetorikaTerampil berpidato berdiskusi, beragumentasi, bernegoisasi, (Yogyakarta: Kanisius, 2009) cet. XIII. Hal. 54
[12] Munaya P. Khaura Anjali, Pintar Presentasi, (Yogyakarta, Diva Press,2008). Hal. 101-102
[13]http:// jambangofagriculture.wordpress.com/syarat-syarat-dan-ciri-ciri-pidato-yang-baik/

Komentar

  1. Portal Energi Mampu berpidato dengan penuh wibawa, berkharisma dan MC dengan baik tanpa ada rasa malu,gugup karena Portal Energi meningkatkan rasa kepercayaan diri yang begitu besar

    Telepon : ( 021 ) 9763 8753 / 0812 8202 7639


    http://pelatihanintienergi.com/portal-energi.php

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ORIGINAL SOUNTRACK JOSHUA OH JOSHUA LIRIK LAGU (DOWNLOAD JUGA MP3-NYA)

   SOUNDTRACK  Joshua Oh Joshua #1 Lagu Andai AKu jadi Kaya ( Joshua Suherman ft Mega Utami )                                       Andai aku jadi kaya Punya uang sejuta-juta Kan ku beli banyak gitar (untuk apa?) Kan ku sewakan pada pengamen-pengamen ANdai aku jadi kaya Punya uang sejuta-juta Kan ku ajak ayah dan Bunda (Kemana?) Kemana aja, namanya juga orang kaya… Duh.. enaknya jadi orang kaya Beli apa juga bisa Pergi kemana saja bisa (Bisa kaya gak kita ya?) Bisa….. Pasti bisa Asal kita rajin bekerja Bisa….. Pasti bisa Asal rajin menggapai cita Lagu Andai AKu jadi Kaya Andai aku jadi kaya Punya uang sejuta-juta Kan ku beli banyak gitar (untuk apa?) Tak sewa no pengamen-pengamen, Rek.. Untuk download lagu MP3-nya silahkan klik, DISINI ...

LAGU ANAK Terimakasih Tuhan (Joshua), Sirik (OST. Joshua Oh Joshua), Lihat Kebunku, Gembala Sapi

TerimaKasih Tuhan Voc: Joshua Suherman Terimakasih Tuhan, kuucapakan Atas bimbingan dan karuniamu Sehingga aku bisa menghadapi sgala cobaan Namun aku tetap ingat padamu...             Terimakasih ibu dan bapakku             Atas dorongan semangatmu             Sehinngga aku tetap bisa bersekolah             Walau rasanya sungguh susah Terimakasih juga guru-guruku Yang tak pernah lelah mengajariku Terimakasih juga teman-temanku Yang tak pernah henti menghiburku. Untuk Lirik Lagu dan download MP3 Original sountrack Joshua Oh Joshua Lainnya, klik, DISINI Lihat Kebunku Lihat Kebunku, penuh dengan bunga Ada yang putih dan ada yang merah Setiap hari ku siram semua Mawar melati semuanya indah.   ...

LATIHAN MAKHARIJUL HURUF, SIFAT DAN HUKUM-HUKUM HURUF HIJAIYAH

doc. Pribadi Idhar/ Jelas أَنِىأً مَئِىأً الْمُؤْنِ مِنَ أَاْنَ أَنِ أُوْ أَنْ أَاإِىْ أُوْ باَءْ 1 Iqlab/ Mengubah بَنِباً مَبِىباً الْمُبْنِ مِنَ بَبْنَ بَنِ بُوْ بَنْ بَابِىْ بُوْ بَبْ 2 Ikhfa’ A’la/ Aqrab تَنِتاً مَتِتاً الْمُتْنِ مِنَ تَتْنَ تَنِ تُوْ تَنْ تَاتِىْ تُوْ بَتْ 3 Ikhfa’ Ausath ثَنِثاً مَثِثاً الْمُثْنِ مِنَ ثَثْنَ ثَنِ ثُوْ ثَنْ ثَاثِىْ ثُوْ بَثْ 4 Ikhfa’ Ausath جَنِجاً مَجِجاً الْمُجْنِ مِنَ جَجْنَ جَنِ جُوْجَنْ جَاجِىْ جُوْ بَجْ 5 Idhar/ Jelas حَنِحاً مَحِحاً الْمُحْنِ مِنَ حَحْنَ حَنِ حُوْ حَنْ حَاحِىْ حُوْ بَحْ 6 Idhar/ Jelas خَنِخاً مَخِخاً الْمُخْنِ مِنَ خَخْنَ خَنِ خُوْ خَنْ خَاخِى...

BIOGRAFI SINGKAT, PEMIKIRAN DAN KARYA KH. AHMAD DAHLAN

KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah membawa kita pada zaman yang penuh berkah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan makalah ini, baik dari segi material maupun spiritual, sehingga makalah ini da pat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.             Makalah dengan judul “Biografi, Pemikiran, Karya dan Gerakan KH. Ahmad Dahlan” ini disusun sebagai salah satu syarat penilaian kompetensi dasar pembuatan makalah dan presentasi semester keempat pada mata kuliah Kepemimpinan Dakwah. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai...

YUK! MERANGKAI PUISI DARI HURUF-HURUF DI NAMA KITA. (PUISI AKROSTIK)

Haloo... Hmm... bebrapa teman kita sedang galau karena lagi diuber untuk bikin puisi dari huru-huruf namanya sendiri. So, sebenarnya itu asik.. kita bisa bikin untaian kata-kata indah yang teresmbunyi dinalik nama-nama kita yang memang mempesona itu (mungkin). Tapi, amu gimana? tak semua rang kan bisa merangkai kata, melakukan diksi bahkan jika di otak pun sudah dipenuhi beragam ini dan itu.. tapi susaah banget dikeluarin... Hm, dibawah ini adalah salah satu contoh dari rankaian puisi dari huruf di nama kita.  YASMIN AWALIAH LATHIFANI... (bisa dilihat juga di http://brainly.co.id/tugas/2613531)  Y ang selalu terngiang di telingaku diantara beribu suara A ndai saja raga ini dekat, maka rindu tak akan separah ini S uara ini benar2 mnggema diantara ribuan suara. M mbuatku terus brtnya, adakah aku hnya berhasunisasi? I ngin aku mnjerit ktika tak bisa ku hapus gemaan suara itu. N amun, hati ini juga tak bisa mnolak utuk juga trus mndengarnya... A pakah itu ...