HADES (Sebuah Novel Sang Autis)
Identitas Buku
Judul
Buku : Hades (Sebuah novel sang
Autis)
Pengarang : Deasylawati Prasetyaningtyas
Penerbit : Diva Press
Tahun
Terbit : Desember 2008
Tebal
Buku : 255 halaman
Hades (Sebuah novel sang autis)
menceritakan kehidupan seorang pemuda autis bernama Rendra yang begitu dingin
dan misterius. Ia nyaris tak pernah bicara tak pernah beranjak dari tempat duduknya
di Sekolah, tak pernah peduli pada apa dan siapapun, bahkan seolah tak pernah
ada. Tak ada yang menyangka bahwa anak seorang pejabat parlemen pusat itu
diam-diam menyimpan banyak kasus mengerikan, penuh misteri, dan horor. Dia
diduga kuat melakukan berbagai tindak kekerasan bahkan membunuh teman
sekolahnya. Rendra yang autis seolah-olah adalah jelmaan dari Hades (Dewa
kematian dalam mitologi Romawi Kuno), yang menebarkan kengerian bagi
orang-orang disekitarnya.
Novel ini ditulis dengan bahasa yang
mudah dipahami dan gaya penceritaan yang cukup menarik, penuh intrik dan
ketegangan. Penulis juga cukup berhasil membawa emosi pembaca untuk selalu
ingin tahu kelanjutan novwel ini dari setiap bab yang dibangunnya.
Tidak hanya berperan sebagai sarana
hiburan, tapi novel ini juga memberikan kesadaran bahwa para penderita autis
adalaha juga bagian dari kehidupan kita.
Keunggulan dan Kelemahan:
Keunggulan
buku ini dapat dilihat dari hal-hal berikut:
Pertama,
cover bernuansa horor yang menguatkan isi cerita yang penuh ketegangan dan
mendebarkan. Kedua, penulis berhasil memnacing rasa penasaran pembaca yang
kemudian mengejutkannya dengan kejadian tak terduga, berbagai konflik
menegangkan dan karakter yang menakjubkan.
Sedangkan,
kelemahannya adalah bagian akhir cerita yang menggantung. Tak ada kepastian
nasib yang terjadi pada tokoh utama. Meskipun, pembaca dapat menebak-nebak
sesuka hati mereka, namun ending yang
menggantung tentu membuat keganjalan tersendiri di benak pembaca, rasa
penasaran dan mungkin saja ketidakpuasan.
Perbedaan
novel ini dari karya lainnya adalah ending
yang tak terduga dan tak mudah ditebak, menjadikan novel ini mempunyai
nilai plus tersendiri karena berbeda
dengan novel lokal yang kebanyakan bagian akhir ceritanya sudah diketahui oleh
pembaca.
Kesimpulan:
Menurut
saya pribadi, novel seperti ini tergolong langka, unik dan taka da masalah jika
harus dibaca oleh berbagai kalangan, baik dewasa, remaja maupun anak-anak.
Meskipun hanya novel fiksi dan berperan sebagai bacaan hiburan biasa, namun novel
ini melengkapi diri dengan alur “pengasah otak” dan menyiratkan pesan moral
yang cukup dalam, penderita autis adalah juga bagian dari kehidupan kita.
Maksih kak ini sngat membantu..
BalasHapusTerimakasih banyak
BalasHapus