Doc. Pribadi |
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Sejarah Televisi
Televisi secara harfiyah berasal dari dua kata yaitu Tele (Jauh) dan vision (pandangan), yang kemudian secara istilan diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menampilkan gambar-gambar”. Menurut Adi Badjuri (2010:39) Televisi adalah media pandang sekaligus media pendengar (audio-visual), yang dimana orang tidak hanya memandang gambar yang ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengar TV Online atau mencerna narasi dari gambar tersebut. Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan televisi ialah sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar.
Tahun 1873 M seorang operator telegram Valentia (Irlandia), Joseph May dan teknisi dari Telegraph Construction Maintenance Company, Willoughby Smith, melakukan beberapa percobaan resistansi elektris selenium dan melaporkannya pada Journal of The Society of Telegraph Engineers. Hal ini merupakan embrio dari teknologi perekaman gambar.
Tahun 1884 M embrio teknologi perekaman gambar tersebut dikembangkan oleh Julius Paul Gottlieb Nipkow berupa piringan metal kecil yang bisa berputar. Sekitar 1920 M John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya.
Vladimir Zworkyn asal Amerika Serikat kemudian menemukan tabung kamera atau icoscope yang bisa menangkap dan mengirim gambar ke kotak yang kemudian disebut televisi, pada tahun 1928. Dengan bantuan Philo Farnsworth, Zworkyn berhasil menciptakan pesawat televisi pertama yang dipertunjukkan kepada umum pada pertemuan World’s Fair pada tahun 1939.
B. Karaktesristik, Kekurangan dan Kelebihan Televisi
Televisi sebagai salah satu media penyiaran memiliki karakteristik, kekurangan dan kelebihan yang berbeda dengan media penyiaran lain seperti media cetak dan radio. Adapun karateristik televisi ialah sebagai berikut:
1. Dapat dilihat dan didengar
2. Daya rangsang sangat tinggi
3. Elektris
4. Daya jangkau besar
Sedangkan menurut Elvinaro tiga karakterisik utama televisi ialah : audiovisual, berpikir dalam gambar, dan pengoprasian lebih kompleks.
Adapun kelebihan televisi ialah sebagai berikut:
1. Kesan realistik : audio visual
2. Masyarakat lebih tanggap : ditonton dalam suasana santai, rekreatif
3. Adanya pemilahan area siaran (zoning) dan jaringan kerja (networking) yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat
4. Terkait erat dengan media lain.
5. Cepat, dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita ke masyarakat luas.
6. Terjangkau luas, media elektronik menjangkau masyarakat secara luas.
Menurut Syahputra (2006:70) menguasai jarak dan waktu, daya rangsang terhadap media televisi cukup tinggi serta Informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas dan sistematis.
Sedangkan, kelemahan televisi ialah:
1. Jangkauan pemirsa massal, sehingga pemilahan (untuk kepentingan pembidikan pangsa psar tertentu) sering sulit dilakukan
2. Iklan relatif singkat, tidak mampu menyampaikan data lengkap dan rinci (bila diperlukan konsumen)
3. Relatif mahal
4. Pembuatan iklan tv cukup lama
Syahputra (2006: 70) kelemahan TV ialah Media televisi terikat waktu tontonan, Televisi tidak bisa melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial secara langsung dan vulgar, serta pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek psikologis massa.
C. Televisi sebagai Obyek Studi Ilmu Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa inggris yaitu communication, yang berarti suatu proses penyampaian pesan, ide, gagasan (informasi) dari satu pihak (komunikator) kepada pihak lain (komunikan). Dalam hal ini maksudnya, komunikasi terjadi hanya jika ada kesamaan makna antara apa yang disampaikan komunikator dengan apa yang ditangkap komunikan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalan percakapan itu, belum tentu menimbulkan kesamaan makna.
Studi komunikasi massa secara umum membahasa dua hal pokok, yaitu: pertama, studi komunikasi massa yang melihat peran media massa terhadap masyarakat luas beserta institusi- institusinya. Kedua, studi komunikasi massa yang melihat hubungan antara media dengan audiencenya, baik secara kelompok ayaupun inividual.
Secara teknis, TV sebagai komunikassi massa mempunyai empat ciri-ciri pokok yaitu:
1. Bersifat tidak langsung, artinya harus melewati media teknis
2. Bersifat stau arah, artinya tidak ada interaksi antara para peserta komunikasi
3. >>>
Selengkapnya di academia.edu : DOWNLOAD
Komentar
Posting Komentar