Untuk sebagian orang berhemat bukanlah hal yang mudah.
Terlalu sayang melewatkan hal-hal yang menarik yang seakan merayu kita untuk
membelinya.
Hal yang paling utama sebelum
memulai tips-tips apapun adalah camkan pada dirimu bahwa hal itu adalah aturan yang
harus patuhi, karena terkait dengan hidup dan mati (kantong)-mu.
1.
Beri batas anggaran
maksimum per-periode
Hal
ini akan semakin mudah dilakukan jika kamu tahu berapa jumlah uang yang kamu
dapat atau terima dalam sebulan, atau per setengah bulan atau per minggu.
Misalnya, kamu mendapat sekitar
400ribu dalam sebulan. Biar gampang, bagi dua anggaran tersebut sehingga
menjadi 200ribu per setengah bulan atau 100ribu per-minggu.
Artinya, batas anggaran maksimum
kamu dalam seminggu hanya 100ribu. Kamu hanya boleh membelanjakan 100ribu itu
selama satu minggu. Tidak peduli satu hari kamu menghabiskan uang berapa, yang
penting selama seminggu kamu tidak memotong anggaran minggu berikutnya.
2.
Mencatat pengeluaran
Tips
kedua ini selain melatih berhitung kamu, juga melatih ingatan dan kerajinan.
Langkah pertama ialah kamu harus punya buku atau kertas kosong tak terpakai
(aku juga kadang memakai kertas bekas makalah dan menulis dibelakangnya).
Buat 6 kolom horizontal dengan
format:
tanggal-uraian-keluar-masuk-saldo-keterangan.
Tanggal
|
Uraian
|
Keluar
|
Masuk
|
Saldo
|
Keterangan
|
1 januari
|
ATM
Pulpen
Bedak
|
3.000
40.000
|
100.000
|
100.000
97.000
57.000
|
|
Keterangan
diisi jika seumpama uraian dirasa terlalu ambigu.
Pengeluaran sebaiknya dicatat segera
setelah membelanjakan uang. Hal ini untuk mengantisipasi lupa. Tapi, untuk
melatih ingatan bisa juga dicatat sebelum tidur atau setelah berakhirnya semua
aktivitas, intinya kamu juga harus rajin disini. (pastikan kamu mengingatnya
dengan baik ya, karena nanti kamu akan bingung ketika antara saldo di catatan
dan saldo yang kamu pegang tidak sama).
Tujuan kita mencatat pengeluaran
adalah kita akan tahu apa yang kita beli benar-benar yang kita perlu atau hanya
memuaskan godaan saja. Ketika kita melihat banyak list di catatan, kita akan
berpikir, ”Wah, hari ini sudah banyak pengeluaran, besok aja lagi.” (Hehehe..
seharusnya begitu yah)
3.
Membeli yang butuh, bukan
yang diinginkan
Nah,
ini yang lumayan susah. Ketika kita memegang uang penuh di kantong, meskipun
sudah ada catatan barang yang harus kita beli. Bukan tidak mungkin hasrat
belanja kita berbisik, “Ada uangnya ini.”
Wah, stop it! Barang yang tertulis
di catatan adalah yang kamu butuh, maka kau perlu membelinya. Sedangkan bisikan
itu adalah barang yang kamu inginkan, yang bisa ditunda dan tidak perlu kau
dengarkan.
4.
Mencatat apa yang perlu di
beli
Hampir
sama dengan point nomor tiga, mencatat barang yang perlu dibeli adalah untuk
mengantisipasi membeli barang yang hanya diinginkan.
5.
Menitipkan uang pada teman
yang kamu percaya
Di
point ini kamu membutuhkan partner. J
Pilih salah satu teman yang menurutmu bijak dan bisa dipercaya untuk menyimpan
uangmu.
Setelah
menemukan orang yang tepat, jadikan dia rem keuanganmu. Bilang padanya bahwa
setiap kali kau meminta jatah uang, minta dia untuk bertanya untuk apa dan
untuk berapa hari? Jelaskan juga padanya bahwa uangmu yang di pegang olehnya
untuk jangka waktu sekian hari/minggu (terserah kamu).
Cara
ini aku temuin saat di pesatren dulu, para adik kelas biasanya memilih senior
yang dihormatinya untuk memegang uang jajan mereka (ini inisiatif mereka
sendiri loh). Dengan begitu mereka harus punya alasan bagus untuk berbelanja.
6.
Jangan buang recehan, simpan
di kotak bekas atau toples.
Jangan
meremehkan recehan karena suatu saat akan membantumu. Jika kamu memang
benar-benar tidak membutuhkan recehan, tidak peduli apapun alasannya simpan
saja. Jika nanti sudah terkumpul banyak tanpa kau sadari, hitunglah dan
belanjakan apa yang kau mau. Jika kau tidak mau membelajakannya, sedekahkanlah!
7.
Makanlah di rumah atau
masak sendiri.
Jika
memungkinkan, masaklah di rumah atau masak sendiri (untuk anak kos). Memasak
sendiri atau makan di rumah dapat mengurangi pengeluaran berlebih pada
kebutuhan makan.