Semua program menghafal Musa dilakukan mandiri oleh Abu Musa di rumah saja.Berikut adalah bagaimana Musa menghafal al-Quran di usianya yang masih belia:
- Pada awalnya Musa kata beliau juga sulit menghafal sebagaimana umumnya anak, namun dengan ketekunan akhirnya hafal juga. Kunci paling penting adalah Murajaahnya alias mengulang-ulang hafalan. Perlu diketahui juga Abu Musa tidak hafal semua itu, namun bisa menjadikan Musa hafal dengan kuat.
- Pergaulan dijaga. Bisa dikatakan Musa kurang bergaul dengan banyak anak, karena memang niat abinya untuk menjaga hafalan.
- Televisi jauh jauh dah. Musa sangat dijaga jangan sampai nonton televisi. Bukti, pas ana ngobrol dengan beliau di ruang tunggu kebetulan pas di depan televisi beliau minta pindah. Pindah yuk, akh. Takut Musa nantinya lihat televisi, kata beliau.
- Makanan dijaga. Sari kurma, madu dan propolis selalu diberikan kepada Musa dan adik-adiknya. Menghafal membutuhkan banyak energi!
- Rutinitas harian Musa adalah: pagi setengah jam sebelum subuh, tahajud menjadi imam untuk adik-adiknya. Kemudian Subuh berjamaah di masjid. Setelah Subuh murajaahnya sampai jam 9 pagi. Musa kuat murajaah 10 juz dalam sehari secara rutin.
- Jam 9-10 Makan pagi dll.
- Jam 10-Dhuhur: Tidur siang. Tidur ini hukumnya wajib untuk Musa.
- Habis Dhuhur nambah hafalan baru sampai Ashar.
- Bada Ashar sekarang Musa sedang menghafal Bulughul Maram.
- Jam 5-maghrib: Waktu bermain
- Maghrib-Isya: Ikut taklim abinya. Sebelum Abinya nyampaikan taklim, Musa mengawali dengan membaca hafalannya. Dan terkadang hadirin dipersilakan bertanya mengetes. Ini berjalan hampir setiap hari.
Sumber: fb Ustd. Yusuf Mansur
dari Ustadz Rohmanto Abu Al Laits hafidzohullah
Komentar
Posting Komentar