Dunia yang ku tempati
Dua tahun belakangan ini
Berubah…
Entah karena ambisi, kekalutan atau karena keegoisan pribadi
Semua bualan itu akahirnya
Makan tuan juga…
Mereka yang dulu menjunjung tinggi kesetiaan
Kesatuan dan “mengkafirkan”
orang-orang yang diluar adat mereka
kini menjadi yang paling berserakan
tak ada sesal kulihat disana..
mungkin karena ketakutan tlah padam
atau mungkin
mereka masing-masing
Dimana kesetiaan itu sekarang?
Entahlah!
Bahkan jika Nampak mereka mungkin tak peduli
Aku manusia yang punya rasa peka
Terhadap hal yang mungkin tak pernah disadari orang lain
Karena tbuh ini punya hati
Maka tak salah, kan, jika aku meneteskan airmata?
Sekali saja, untuk sesuatu yang mungkin telah pergi jauh
Sebelum aku menyadarinya..
Kenapa malam-malamku kini
Selalu di basahi airmata?
Apa ang sebenarnya ditangisi?
Aku tak pernah tau, sungguh.
Aku hanya merasa takut.
Takut sekali…
Apa itu? entahlah!
Ada baying yang tak bisa kujelas..
Ia berkelebat di sepanjang penglihatanku,
Membisiku kata-kata sedih..
Menahan nafasku
Agar dadaku sesak
Dan membuat mataku tak bisa kering dari airmata..
Tapi, ia tak menjelaskan kenapa harus melkaukan ini padaku?
Apa tujuannya?
Dan kenapa harus aku?
Rindukan aku pada seseorang?
Atau adakah seseorang yang begitu dahsyatnya merindukanku?
Entahlah