Langsung ke konten utama

OBSERVASI DAKWAH

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Masyarakat dakwah merupakan komponen yang mengandung makna yang sangat luas dengan berbagai karakteristi yang berbeda. Karekteristik tersebut meliputi  ras, suku, bangsa, letak geografis, profesi jenis kelamin dan lain-lain. Letak geografis merupakan salah satu factor yang kuat dalam membangun karakteristik masyarakat dakwah, karena biasanya dalam suatu daerah terdapat pelaturan-pelaturan mengikat seperti adat istiadat dan kebudayaan, yang hal itupun menjadi acuan mereka untuk menjalani aktifitas hidup.
Karakteristik masyarakat di suatu daerah memang dipengaruhi oleh adat dan kebudayaan di daerah tersebut. Seperti yang nampak di Desa Kedung Sumur. Desa Kedung sumur merupakan daerah terpenci yang berada di daerah pegunungan. Meski sudah mengenal modern tapi mayoritas penduduk masih hidup dan berfikir tradisional.Dan di samping itu, masyarakatnya masih memegang teguh adat-istiadat leluhurnya.
Praktik dakwah yang sering memasuki daerah tersebut hanya sebatas ceramah dari kyai-kyai dari pesantren. Maka dari itu PonPes Al-Munir berdakwah denagn cara berbeda di Desa tersebut.
2.      Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dakwah ini, bertempat di Desa Kedung Sumur, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo.
Adapun waktu pelaksanaa kegiatan ini pada hari Jumat 17 Mei 2013 – 2 Juni 2013.


BAB II
PROFIL DAERAH
Berdasarkan hasil wawancara yang dianalisis secara langsung oleh kelompok satu, Desa Kedung sumur merupakan desa yang memiliki karakteristik yang unik dank khas. Berikut data-data hasil analisis kami mengenai Desa Kedung sumur.
 A.    Letak Geografis
Desa Kedung sumur merupakan desa yang terletak di kawasan Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo.. Desa ini Terletak di pegunungan, salah satu desa yang masih melewati daerah Batur. Daerah ini di kenal denagn kebun kopinya. Dan jarangnya dakwah di desa ini karena letak nya yang sulit di jangkau. Salah satu contohnya hamper tidak adanya sinyal untuk pengguna seluler. Dan jalan yang tidak bisa di lalui oleh mobil.
Desa Kedung sumur terdiri dari empat Rt dan satu Rw. Hanya terdapat satu masjid di Desa ini.
B. Mitos
Warga di Desa Kedung sumur memiliki kepercayaan terhadapa beberapa hal yang akhirnya menjadi tradisi warga di desa tersebut. Beberapa kepercayaan yang telah berkembang di masyarakat, di antaranya adalah :

1.      Orang baru Dilarang ke Sungai Seorang Diri
Hal ini di karenakan sungai disana di jaga oleh salah satu jin dari daerah tersebut.  Jika ada orang baru yang ada atau lewat di sungai seorang diri, di khawatirkan jin penunggu sungai mengganggunya karena menganggap orang tersebut berada di kawasannya.
2.      Tidak di Perbolehkan Membandingkan Sungai Barat dan Timur
Hal ini dikarenakan masyarakat mempercayai bahwa orang yang membandingkan baik, keindahan, letak dan lainnya, akan membuat jin penunggu marah dan secara langsung atau tidak akan di ganggu oleh jin penunggu tersebut. 
ANALISIS
A.    Pelaku Dakwah
Secara teoritis, pelaku dakwah adalah orang yang berkeinginan menyebarluaskan dan memperkuat syariat islam, mengerti tentang syariat dan hukum-hukum islam dan paham terhadap ilmu dakwah, umumnya pelaku dakwah disebut da’i.
Dewasa ini, seorang da’i tidak hanya berkecimpung dalam menjelaskan syariat-syariat islam dan segala hal mengenai peribadatan saja, tetapi membahas juga hal-hal yang berhubungan dengan masaalah sosial secara umum.
Berkaitan dengan Desa Kedung sumur, pelaku dakwah adalah para tokoh masyarakat yang berguru kepada kyai-kyai pengasuh pondok pesantren. Saat ini, orang yang di anggap tokoh masyarakat oleh warga disana yaitu ustad Nu, ustad Arifin, dan ustad Ahmad. Beliau adalah guru-guru ngaji di musholla-mushola kecil yang ada di tempat tersebut. Dalam hal ini juga, ada 14 santri yang mendapat tugas dari PonPes Almunir selama kurang lebih 2 minggu.
B.     Topik Kegiatan Dakwah
Topik dakwah yang di lakukan di Desa Kedung sumur sangat beragam. Namun, kegiatan dakwah yang kami lakukan dimulai dari hal-hal kecil. Diantaranya membiasakan warga disana untuk mandi menggunakan kain jika mandi di tempat terbuka seperti sungai. Mengadakan pengajian untuk anak-anak dan remaja yang dilakukan pada saat magrib sampai isya’ dengan pengkajian    Al-quran dan kitab-kitab, shalawatan. Untuk hari jumat, pengajian yang dilakukan oleh ibu-ibu pada waktu sesudah shalat jumat sampai ashar. Dan pengajiannya pun berupa pembacaan Surat Yasin dan pembacaan tahlil yang di tujukan kepada leluhur dan orang-orang yang sudah meninggal.. Pengajian yang untuk bapak-bapak dilakukan pada malam kamis, yaitu berupa pembacaan Surat Yasin dan membaca sholawat 1000 kali. Mengadakan kegiatan sholat tahajjud tiap malam. .
 C.    Segmen Sasaran
Segmen sasaran dakwah yang dituju adalah masyarakat Desa Kedung sumur itu sendiri, baik dari kalangan anka-anak maupun orang dewasa. Bertujuan agar semua lapisan masyarakat bisa menjadi lebih baik dan tidak bergantung pada Dakwah yang hanya melalui ceramah.
 D.    Respon Masyarakat
Masyarakat Desa Kedung sumur cukup merespon baik terhadap kegiatan-kegiatan dakwah yang dilakukan da’i. Hal itu terbukti dengan keaktifan masyarakat dalam mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan setiap harinya.
Masyarakat dengan rutin mengerjakan sholat lima waktu secara berjamaah, walaupun tidak seluruhnya, namun fakta dilapangan menunjukkan sebagian besar masyarakat memang banyak yang mengahabiskan waktu-waktu shalat di masjid.
Dalam hal pengajian harian, respon yang paling rendah adalah dari kalangan bapak-bapak, hal ini dikarenakan pekerjaan mereka yang banyak menyita waktu, seperti mengurus kebun dan sawah juga membuat furniture. Ini menjadi sasaran utama da’I untuk mengembalikan respon dari kalangan bapak-bapak karena laki-laki yang nantinya akan menjadi imam keluarga, ditakutkan akan menjadi pengaruh terhadap anggota keluarga lainnya.


E.     Perubahan-perubahan yang Terjadi
Meski kepercayaan pada mitos-mitos leluhur mereka sulit dihilangkan setidaknya kegiatan yang diadakan dan diterapkan di wilayah tersebut berhasil. Diantaranya para perempuan sudah menggunakan kain jika mandi ditempat terbuka seperti sungai,dan  berjalannya kegiatan pengajian.
Dengan berjalannya kegiatan dakwah dapat mengimbangi pengaruh globalisasi yang masuk, sehingga masyarakat setempat walaupun sedikit demi smereka dalam kegiatan pengajian harian.
 F.     Sejauh Mana Masyarakat itu Memahami dan Menghubungkan Kegiatan Dakwah dengan Prilaku Mereka
Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikasi, yaitu:
  1. Dalam hal mengaplikasikan aqidah Islam, walaupun mereka berada dalam lingkungan yang sangat rentan terjadinya kemusyrikan, masyarakat tidak melakukan praktik-praktik yang menyimpang seperti perdukunan, pesunggihan dan lain-lain.
  2. Dengan adanya pengajian yang diadakan seminggu 2 kali dapat mengeratkan kebersamaan antara masyarakat.
  3. Masyarakat menjaga kebersihan, kerapihan, serta keteraturan desa mereka.
  4. Masyarakat yang awalnya mempercayai mitos-mitos yang telah dijelaskan diatas sebagai refleksi dari kekesalan para leluhur sehingga menimbulkan bencana, saat ini lebih mempercayai bahwa pantangan tersebut lebih kepada penghormatan semata.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAGU ANAK Terimakasih Tuhan (Joshua), Sirik (OST. Joshua Oh Joshua), Lihat Kebunku, Gembala Sapi

TerimaKasih Tuhan Voc: Joshua Suherman Terimakasih Tuhan, kuucapakan Atas bimbingan dan karuniamu Sehingga aku bisa menghadapi sgala cobaan Namun aku tetap ingat padamu...             Terimakasih ibu dan bapakku             Atas dorongan semangatmu             Sehinngga aku tetap bisa bersekolah             Walau rasanya sungguh susah Terimakasih juga guru-guruku Yang tak pernah lelah mengajariku Terimakasih juga teman-temanku Yang tak pernah henti menghiburku. Untuk Lirik Lagu dan download MP3 Original sountrack Joshua Oh Joshua Lainnya, klik, DISINI Lihat Kebunku Lihat Kebunku, penuh dengan bunga Ada yang putih dan ada yang merah Setiap hari ku siram semua Mawar melati semuanya indah.   ...

BIOGRAFI SINGKAT, PEMIKIRAN DAN KARYA KH. AHMAD DAHLAN

KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah membawa kita pada zaman yang penuh berkah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan makalah ini, baik dari segi material maupun spiritual, sehingga makalah ini da pat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.             Makalah dengan judul “Biografi, Pemikiran, Karya dan Gerakan KH. Ahmad Dahlan” ini disusun sebagai salah satu syarat penilaian kompetensi dasar pembuatan makalah dan presentasi semester keempat pada mata kuliah Kepemimpinan Dakwah. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai...

ORIGINAL SOUNTRACK JOSHUA OH JOSHUA LIRIK LAGU (DOWNLOAD JUGA MP3-NYA)

   SOUNDTRACK  Joshua Oh Joshua #1 Lagu Andai AKu jadi Kaya ( Joshua Suherman ft Mega Utami )                                       Andai aku jadi kaya Punya uang sejuta-juta Kan ku beli banyak gitar (untuk apa?) Kan ku sewakan pada pengamen-pengamen ANdai aku jadi kaya Punya uang sejuta-juta Kan ku ajak ayah dan Bunda (Kemana?) Kemana aja, namanya juga orang kaya… Duh.. enaknya jadi orang kaya Beli apa juga bisa Pergi kemana saja bisa (Bisa kaya gak kita ya?) Bisa….. Pasti bisa Asal kita rajin bekerja Bisa….. Pasti bisa Asal rajin menggapai cita Lagu Andai AKu jadi Kaya Andai aku jadi kaya Punya uang sejuta-juta Kan ku beli banyak gitar (untuk apa?) Tak sewa no pengamen-pengamen, Rek.. Untuk download lagu MP3-nya silahkan klik, DISINI ...

LATIHAN MAKHARIJUL HURUF, SIFAT DAN HUKUM-HUKUM HURUF HIJAIYAH

doc. Pribadi Idhar/ Jelas أَنِىأً مَئِىأً الْمُؤْنِ مِنَ أَاْنَ أَنِ أُوْ أَنْ أَاإِىْ أُوْ باَءْ 1 Iqlab/ Mengubah بَنِباً مَبِىباً الْمُبْنِ مِنَ بَبْنَ بَنِ بُوْ بَنْ بَابِىْ بُوْ بَبْ 2 Ikhfa’ A’la/ Aqrab تَنِتاً مَتِتاً الْمُتْنِ مِنَ تَتْنَ تَنِ تُوْ تَنْ تَاتِىْ تُوْ بَتْ 3 Ikhfa’ Ausath ثَنِثاً مَثِثاً الْمُثْنِ مِنَ ثَثْنَ ثَنِ ثُوْ ثَنْ ثَاثِىْ ثُوْ بَثْ 4 Ikhfa’ Ausath جَنِجاً مَجِجاً الْمُجْنِ مِنَ جَجْنَ جَنِ جُوْجَنْ جَاجِىْ جُوْ بَجْ 5 Idhar/ Jelas حَنِحاً مَحِحاً الْمُحْنِ مِنَ حَحْنَ حَنِ حُوْ حَنْ حَاحِىْ حُوْ بَحْ 6 Idhar/ Jelas خَنِخاً مَخِخاً الْمُخْنِ مِنَ خَخْنَ خَنِ خُوْ خَنْ خَاخِى...

BEDA LINGSIR WENGI VERSI SUNAN KALIJAGA DAN FILM KUNTILANAK

Ada empat tipe orang, ketika bicara tentang lagu "Lingsir wengi". Tipe pertama yaitu orang yang sama sekali belum pernah mendengar dan baru saja tahu. Tipe kedua yaitu orang - orang yang bilang , " Belum perna h dengerin