![]() |
Ilustrasi: sheknows.com |
Skripsi menjadi 'hantu' tersendiri buat mahasiswa tingkat akhir. Hal ini bukan tanpa alasan tapi karena banyaknya mahasiswa berjuluk 'mahasiswa abadi' karena 'pertempuran' yang tak kunjung usai dengannya (skripsi).
Btw, Faktor yang berdampak pada cepat atau lamanya nyusun skripsi, tergantung pada beberapa hal yang udah penulis rangkum berdasarkan riset dan pengalaman pribadi. Resep ini jika diperhatikan akan berdampak signifikan terhadap lama atau ngganya skripsi kamu, loh...
1. Niat dan Semangat Diri
![]() |
Ilustrasi: mojok.co |
Well, ini sih pertama dan yang paling utama ya.
Kalo kita ngga jalan, ya selangkahpun ga akan berpindah tempat. Kita bakal stuck di situ-situ aja. Ga akan naik ke Bab-bab selanjutnya.
Bikin target, dan kasih reward untuk dirimu sendiri kalo target tercapai.
Dan kasih 'hukuman' kalo kamu malas atau melanggar targetmu.
Atur pertemuan rutin dengan dosen pembimbing dan usahakan ada peningkatan tiap pertemuan. Biar cepat move ke bahasan/ bab selanjutnya.
"Ngga masalah selambat apapun kau berjalan, selama ngga pernah berhenti,"
(Hehe.. lupa denger darimana kata-kata ini).
2. Dosen Pembimbing
![]() |
Ilustrasi: diassatria.com |
Karena dosen pembimbing itu ibarat 'partner kita' dalam menyusun skripsi, maka kompak dengannya juga merupakan hal yang sangat berpengaruh.
Untuk kalian yang punya lebih dari satu dosen pembimbing, itu masih mending karena kalian tetap bisa berkonsultasi dengan yang satu lagi, jika yang lain sibuk.
Nah, berdasarkan pengalaman pribadi. Semangat dari sendiri udah 'membara' banget, tapi dapat dosen yang sibuknya MasyaAllah. Bukan hanya sibuk tapi juga Perfeksionis banget dah.
Pas banget ngasih surat dan Proposal hasil seminar. Beliau bilang selama sebulan-dua bulan akan di Jepang dan konsultasinya via email aja. Tapi, karena pada dasarnya udah sibuk jadi konsultasi via email itu rasanya 'bohong'. Ngirim emailnya kapan, dibacanya 2-3 minggu kemudian.
Belum lagi soal referensi yang pengarangnya setidaknya pernah ia dengar namanya (standar dosen ini emang tinggi)
Yg harus kita lakukan hanyalah sabar dan sesering mungkin menghubunginya (masih dalam lingkar kesopanan yah, jangan sampe mengganggu akhirnya tuh dosen sebel ama kita)
3. Hal yang Kita Teliti
![]() |
Ilustrasi: terraconblock.com |
Jika kamu merasa semangatmu sudah berkobar dan penuh tekad, Dosenmu juga mendukungmu untuk mencapai hal yang kamu mau, maka perjalanan skripsimu akan kembali 'macet' kalo hal kamu teliti tidak kompak juga denganmu.
Hal yang diteliti maksudnya apa?
Ya, bisa dari subjek atau objek penelitian. Biasanya sih, yang banyak terjadi dari subjek penelitian yang rada ribet. Misalnya, untuk penelitian kuantitatif, Respondennya yang sedikit, personalnya yang tidak ramah atau malah tidak mau bekerjasama untuk skedar mengisi kuisioner.
Untuk Kualitatif, narasumber biasanya sibuk, harus janji dulu dan lain-lain. Jadi pastiin kamu bisa mengkoordinasi dan mengkondisikan subjek atau objek penelitianmu sendiri, kamu memahami cara menyikapi dan menghadapi mereka. sehingga tidak membuatmu membuang-buang waktu di lapangan
Nah,
Kalo ketiga Hal ini udah klop skripsi kamu dijamin cepat selesainya dan ga pake molor. So, kamu harus disiplin, pilih dosen yang tepat (kalo kampus memperbolehkan ngajuin/ usul sendiri), dan cari hal yang benar-benar kamu paham untuk diteliti.
Semangat, cepat lulus ya. :D
Komentar
Posting Komentar