Langsung ke konten utama

MUKJIZAT AL-QURAN DARI SEGI BILANGAN


A.    PENGERTIAN BILANGAN DALAM AL-QUR’AN

                 Bilangan adalah ruh dari matematika dan matematika merupakan bahasa murni ilmu pengetahuan (linguapura) dimana setiap bilangan memiliki nilai yang disebut dengan angka. Tak ada satupun aspek kehidupan yang tidak bersentuhan dengan angka. Dari pagi hingga malam, dari bayi hingga orang tua, angka-angka bertebaran dihadapan manusia, melintas batas, tidak mengenal jenis kelamin, bahasa, suku, budaya dan agama. Semua sepakat dan saling mengerti satu sama lain apabila dihadapkan pada angka.

                  Allah menciptakan bilangan sebagai bahasa universal yang dapat ditemui diseluruh ciptaanya yang dijabarkan dalam bentuk satuan ukuran massa, volume, kecepatan dll. Bilangan juga digunakan oleh manusia sejak dalam rahim ibu hingga ajal menjelang. Termasuk aspek ibadah dalam Islam seperti bilangan raka’at shalat, persentase zakat, pembagian warisan, bilangan zikir, jumplah hari puasa bahkan ibadah haji (lempar jumrah, tawaf, sa’i, dsb).

                 Catatan angka pertama kali ditemukan dari selembar tanah liat yang dibuat suku Sumeria yang tinggal didaerah mesopotamea sekitar tahun 3000 SM. Bangsa Mesir Kuno menulis angka-angka didaun lontar dibuat dengan tulisan eoroblif yang dilambangkan garis lurus untuk satuan, lengkungan keatas untuk puluhan, lengkungan setengah lingkaran menyamping (seperti lingkaran obat nyamuk) untuk ratusan dan untuk jutaan dilambangkan dengan simbol seorang laki-laki yang menaikan tangan. Sistem heoroblif ini kemudian dikembangkan oleh bangsa Mesir menjadi sistem hieratik.

                 Dari terbentuknya angka-angka, angka nol merupakan angka yang kemunculannya paling belakangan dan pernah ditolak oleh kalangan Gereja Kristen. Ilmuan muslim yang paling berjasa dalam memperkenalkan angka nol ini adalah al Khawarizme melalui karya monumentalnya yang terkenal al jaber wal muqobalah (aljabar). Angka nol ini kemudian dibawa keeropa oleh leonardo fi bonacci dalam karyanya liber abaci dan semakin dikenal luas pada zaman renaisance dengan tokoh-tokohnya leonardo dafinci dan renedescardes[1].

Dan bilangan dalam al-qur’an terdapat 30 macam bilangan yang salah satunya terdapat pada QS. Thaahaa ayat [20]:103)



يَتَخَافَتُونَ بَيْنَهُمْ إِنْ لَبِثْتُمْ إِلا عَشْرًا

“mereka berbisik-bisik di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)". (QS. Thaahaa [20]:103)



B.     MUKJIZAT AL-QUR’AN DARI SEGI BILANGAN

             Adanya mukjizat angka-angka (I’jaz ‘Adadi) dalam kitab suci Al-Qur’an telah terbukti dan telah diketahui secara luas oleh umat Islam  khususnya dan oleh dunia Ilmu pengetahuan pada umumnya. Pengetahuan tentang mukjizat angka-angka dalam Al-Qur’an semakin berkembang pada abad ke 19-20 ini. Penelitian tentang mukjizat angka-angka ini seakan-akan tak pernah berhenti seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang berkembang amat pesat.

Didorong dan dirangsang oleh studi Al-Qur’an, kaum muslimin memulai dengan pengetahuan tentang bilangan dan ilmu hisab. Ilmu-ilmu ini menduduki tempat istimewa dalam ilmu pengetahuan islam. Sumber studi matematika dan  sumber ilmu pengetahuan  dalam Islam, adalah konsep Tauhid, yaitu Ke-Esaan Allah. Kecintaan kaum Muslimin kepada matematika lansung di kaitkan dengan bilangan pokok dan keimanannya kepada Satu Tuhan (Tauhid). Peranan bilangan sebagai simbol berperan amat besar sekali dalam studi matematika pada masa permulaan sejarah Islam. Angka satu memegang peranan penting baik sebagai permulaan maupun pada akhir studi dan menjadi perangsang kuat ataupun tujuan akhir.

Mempelajari bilangan dan angka-angka mendapatkan dorongan kuat dari Al-Qur’an yang membuka cakrawaala baru dalam bidang matematika. Dengan kata lalin, tauhid adalah sumber ilmu pengetahuan karena semua ilmu pengetahuan berkembang dari padanya dan memperkaya kehiduapan manusia[2].

Menjelang akhir abad  ke 20 ini, tercatat sedikitnya ada tiga peneliti mukjizat angka-angka dalam Al-Qur’an yang sangat terkenal berkat penemuan-penemuan mereka yang begitu menakjubkan. Ketiga peneliti tersebut ialah :

1.      Rasyid Khalifa yang menemukan adanya angka kunci 19 dalam sistem hitung Al-Qur’an. Penemuan ini diawali dengan perhitungan huruf-huruf basmalah yang huruf-hurufnya berjumlah 19 dan jumlah surat Al-Qur’an : 114 atau 19 x 6.

2.       Aburrazaq Naufal yang menemukan adanya keseimbangan penulisan  kata-kata yang artinya berlawanan atau bersamaan. Beliau juga menemukan adanya penulisan angka-angka dalam  pecahan sampai 100.000 dalam Al-Qur’an yang tentunya ditulis bukan dalam bentuk angka tetapi dengan huruf.

3.      Abu Zahra Nadji dalam  bukunya “Al-Qur’an dan Rahasia Angka-angka” antara lain menulis penemuannya tentang  jumlah kata Al-Barr (darat) sebanyak 12 kali dan kata Al-Bahr (laut) sebanyak 40 kali. Perbandingan ke 2 kata ini dalam jumlah penulisannya dalamAl-Qur’an (12;40) persis sama dengan perbandingan luas darat dan laut di bumi[3].



C.    CONTOH AYAT-AYAT AL-QUR’AN YANG MENJELASKAN TENTANG BILANGAN

Berkat studi Al-Qur’an, kaum  muslimin mulai mempelajari ilmu pengetahuan tentang angka-angka  dan bilangan yang berlanjut kepada ilmu hitung hingga mencapai keberhasilan besar. Al-Qur’an menyebutkan tentang angka-angka itu dalam berbagai konteks misalnya :

“ Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu. Kemudian Kami bangunkan mereka , agar Kami mengetahui manakah diantara kalian kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung dalam berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu).”        (18:11 - 12)

“ Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (16:18)

Penggunaan Angka hitungan juga disebutkan dalam hubungannya dengan bentuk-bentuk peribadatan, seperti:

“ Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barang siapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barang siapa yang ingin menagguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya bagi orang yang bertaqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.” (2: 230)

Dalam hubungannya dengan perintah tentang hukum perceraian adalah :

“ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka ‘iddah bagimu yang kamu minta menyempurnakannya” (33 : 49).

D.    AL-QUR’AN DALAM NILAI BILANGAN

Al-Qur’an menyebut nilai bilangan dalam bentuk bilangan bulat dan pecahan. Bilangan bulat yang disebut ini terdiri dari 30 bilangan yang terdiri dari 1 (wahiidun), 2 (istnaini), 3 (tsalasa), 4 (arba’un), 5 (khomsun), 6 (sittatun), 7 (sab’un), 8 (stamaaniah), 9 (tis’a), 10 (‘asarun), sampai 100.000 (miatin alfin).



30 macam ayat yang menyebut  bilangan antara lain :

1.      Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-qur’an yang kamu wahyukan kepada hamba kami (muhammad), buatlah 1 surat saja yang semisal al-qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar. (QS. Al Baqarah [2]:23)

2.      Dan bedzikirlah dengan menyebut Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barang siapa yang ingin cepat berangkat dari mina sesudah 2 hari, maka tiada dosa baginya al-Baqarah [2]:203)

3.      Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai 3 cabang, (QS. Al Mursalaat [77]:30)

4.      Dan dia menciptakan dibumi ini gunung-gunung yang kokoh diatasnya. Dia memberkahinya dan dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuninya) dalam 4 masa (QS Al-Fushshilat [41]:10)

5.      Dan tiada pembicaraan antara 5 orang, melainkan dialah yang keenamnya (QS Al Mujaadilah [58]:7)

6.      Sesungguhnya tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam 6 masa, lalu dia bersemayam diatas ‘arsy. (QS Al A’raa)

7.      Dialah Allah, yang menjadikan segala yang adaa dibumi untuk kamu dan dia berkehendak menciptakan langit, lalu dijadikannya 7 langit. (QS Al-Baqarah  [2]:29)

8.      Dan malaikat-malaikat berada dipenjuru langit. Dan para hari itu 8 orang malaikat menjunjung ‘arsyi tuhanmu fdi atas kepala mereka (QS Al-Haqqah [69]:17)

9.      Dan adalah dikota itu, 9 orang laki-laki yang membuat kerusakan dimuka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan. (QS An-Naml [27]:48)

10.  Mereka berbisik-bisik diantara mereka: “kami tidak berdiam di bumi melainkan 10 hanyalah hari”. (QS. Thaahaa [20]:103)

Selain 30 bilangan tersebut, ada juga 8 bilangan pecahan yaitu ½ 1/3 ¼ 1/5 1/6 1/8 1/10 dan 2/3, yang sebagian besar terdapat didalam ayat-ayat yang berkaitan dengan pembagian harta warisan (surat an-nisa). Salah satu bilangan yang paling dulu disebut dalam al-qur’an baik bilangan bulat maupun bilangan pecahan berdasarkan urutan wahyu adalah bilanagan ½ (nisfu) yang disebut disurat al-muzzammil ayat 3 yang berhubungan dengan bangun diseperdua malam untuk melaksanakan shalat.



نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلا

“Yaitu seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sendiri” (QS. Al-Muzzammil [73]:3)

Sehingga total penyebutan bilangan berjumplah :

30 bilangan bulat + 8 bilangan pecahan = 38 bilangan atau 19x2[4].

No.
Surat
Ayat
Bilangan pecahan
Jumlah penyebutan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
8
34
73
73
73
73
237
11
11
11
11
12
12
12
12
12
25
176
176
41
45
3
20
20
20
½
½
2/3
1/3
1/6
½
1/3
¼
1/6
1/8
½
½
2/3
1/5
1/10
½
½
1/3
2/3
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1



Bilangan dalam bahasa arab berasal dari kata “adda” yang didalam al-quran disebut sebanyak 35 kali yang tersebar di 19 surat dalam 29 ayat, yang memiliki makna bilangan dan perhitungan.

Penyebutan kata “adda” didalam ayat-ayat Al-Qur’an, selain memiliki arti bilangan, juga merupakan bagian dari jaringan sistem informasi yang saling mendukung ke 30 nilai bilangan, begitu juga dengan penempatan kata didalam nomor surat dan nomor ayatnya.

Dari diagram tersebut dalam terlihat bahwa salah satu deskripsi yang paling menonjol adalah dengan kemunculan bilangan 83 di beberapa tempat antara lain:

1.      Kata “adda” disebut 35 kali, dimana bilangan 35 merupakan bilangan komposit ke 23 sedangkan bilangan prima yang ke 23 adalah 83.

2.      Penjumlahan seluruh nomer-nomer surat menghasilkan bilangan 779 yang merupakan bilangan hasil perkalian 19x41. Dan penjumlahan seluruh nomer-nomer ayat menghasilkan bilangan 1577 yang merupakan hasil perkalian antara 19x83

3.      Kata adda disebut 35 kali didalam 29 ayat yang tersebar di 19 surat. Penjumplahan 35+29+19=83.

4.      Apakah sebuah kebetulan bahwa bilangan komposit yang ke 83 adalah 114?



Sebuah hal yang sangat luar biasa bahwa ternyata keberadaan kata adalah memberikan informasi tentang 114 surat dalam al-qur’an.

Tidak hanya itu saja. Dari 35 ayat yang memiliki kata adda terdapat 5 ayat yang didalamnya juga terdapat “nilai dari bilangan”



                        Dalam kehidupan orang menghadapi himpunan barang-barang yang ia perlu mengetahui cacahnya. Bilangan asli dipergunakan untuk menghitung cacah itu: 1,2,3,4, … dan seterusnya, yang besarnya meningkat secara berurutan. Ia mengasosiasikan tiap bilangan mulai yang terkecil secara berurutan besarnya dengan barang yang dihitung; dan angka terbesar yang masih dapat kita pasangkan dengan barang yang bersangkutan adalah cacah barang di dalam himpunan; misalnya saja: a. bila terdapat dua himpunan barang yang sama yang cacahnya masing-masing a dan b, maka orang dapat menanyakan berapa cacah barang dalam kedua himpunan itu bersama-sama. Kita dapat memperolehnya dengan melanjutkan pemasangan angka-angka yang lebih tinggi dari a dengan anggota-anggota dari himpunan yang kedua sehingga semua barang terasosiasikan dengan angka. Cacah seluruh barang dalam kedua himpunan itu ialah angka tertinggi yang berpasangan dengan anggota himpunan kedua misalnya : s. Ia disebut jumlah dari cacah barang di kedua himpunan. Di sini kita mengenal operasi matematik yang dinamakan penjumlahan yaitu:

a + b = s. secara riil andaikan a = 12 dan b = 7, maka s = 19. Penjumlahan bilangan asli menghasilkan bilangan asli lagi; himpunan bilangan asli mampu menampung operasi tersebut[1].

 A.    FENOMENA BILANGAN 19

        Al-qur’an banyak menyebut bilangan, yang salah satunya adalah bilangan 19. Bilangan ini hanya disebut satu kali dan merupakan bilangan yang turun diawal-awal wahyu serta satu-satunya bilangan yang disebut secara tegas dalam al-qur’an sebagai bilangan ujian. Sebab turunya ayat mengenai bilangan ini berkaitan dengan peristiwa adanya segolongan kaum yahudi yang bertanya kepada sahabat nabi muhammad SAW tentang penjaga neraka. Ia kemudian bertanya kepada nabi muhammad SAW dan turunlah surat al muddastir ayat 30 ketika itu juga, yang menegaskan bahwa penjaga neraka berjumlah 19.

عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ

“Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).” (QS. Al-Muddatstsir [74]:30)



Bilangan ini merupakan sebuah bilangan yang merujuk kepada saqar yang sebagian besar diartikan sebagai salah satu nama neraka, tempat orang-orang yang meragukan kebenaran al-qur’an dan menganggap al-qur’an sebagai karangan manusia.

Alangkah menakjubkannya alquran dimana salah satu keajaiban tersebut adalah dengan adanya formula pembagian bilangan 19 yang tidak meninggalkan (tuhki) dan membiarkan (tadzar) bilangan lain. Dan kata saqar itu sendiri itu diambil dari kata “saqara” yang diartikan sebagai terik sengatan matahari atau besi panas yang digunakan mencap binatang. Atau dengan kata lain adalah stempel. Sehingga makna lain dari pengertian kata saqar adalah stempel allah diatasnya ada bilangan 19 yang tidak meninggalkan dan tidak membiarkan tanpa sisa, sempurna. Dan bilangan 19 diatas saqar merupakan dzikra lil bashar (peringatan untuk manusia)[2].

Bilangan 19 hanyalah salah satu bilangan yang diciptakan-Nya dari ketakterhinggaan bilangan yang ada. Bilangan 19, menurut al-qur’an adalah bilangan ujian untuk manusia seperti yang ditegaskan dalam surat al muddastir ayat 31. Dan bilangan ini hayalah satu bilangan yang disebut didalam al qur’an, yang ternyata memiliki hubungan erat dengan bilangan wahid (satu).

Dari 30 bilangan yabg terdapat dalam al-qur’an, bilangan 1 (wahiid) paling banyak disebut yaitu sebanyak 142 kali. Sungguh bukan suatu kebetulan bahwa penyebutan kata Allah dalam al-qur’an sebanyak 2698 kali merupakan perkalian antara 19x 142.

Bilangan satu yang disebut 12 kali terdiri dari 7 kali dengan menggunakan kata ahad dan 68 kali dan 68 kali dengan kata wahiid.

Dari 30 bilangan dalam al-qur’an, bilangan 19 adalah bilangan yang disebut pertama kali dalam urutan kronologis surat, yaitu surat al muddastir (74) ayat 30, yang dari 74 kata ahad, yang menggunakan kata dasar ahadnya disebut sebanyak 30 kali surat.
DAFTAR PUSTAKA
Abah Salma Alif Sampayya. 2007. Keseimbangan Matematika dalam Al-Qur’an. Jakarta. Penerbit Republika
Baiquni,Achmad. 1996. Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman. Jakarta. Dana Bhakti Prima Yasa.
Masyhur,Kahar. 1992. Pokok-pokok Ulumul Qur’an. Jakarta. Rineka Cipta.
[Dikutip dari Anita Astuti]


[1] Achmad baiquni, al-Qur’an dan ilmu pengetahuan kealaman. (Jakarta: dana bhakti prima yasa,1996) hlm 21
[2] Abah salma alif sampayya, keseimbangan matematika dalam al-qur’an, (Jakarta:penerbit republika,2007),hlm 55




[1] Abah salma alif sampayya, keseimbangan matematika dalam al-qur’an, (Jakarta:penerbit republika,2007),hlm 29
[2] Afzalul Rahman, Al-Qur’an sumber Ilmu pengetahuan, h.92
[3] Rosman Lubis, Keajaiban Angka 11 dalam Al-Qur’an, h. 1
[4] Abah salma alif sampayya, keseimbangan matematika dalam al-qur’an, (Jakarta:penerbit republika,2007),hlm 69

Postingan populer dari blog ini

LAGU ANAK Terimakasih Tuhan (Joshua), Sirik (OST. Joshua Oh Joshua), Lihat Kebunku, Gembala Sapi

TerimaKasih Tuhan Voc: Joshua Suherman Terimakasih Tuhan, kuucapakan Atas bimbingan dan karuniamu Sehingga aku bisa menghadapi sgala cobaan Namun aku tetap ingat padamu...             Terimakasih ibu dan bapakku             Atas dorongan semangatmu             Sehinngga aku tetap bisa bersekolah             Walau rasanya sungguh susah Terimakasih juga guru-guruku Yang tak pernah lelah mengajariku Terimakasih juga teman-temanku Yang tak pernah henti menghiburku. Untuk Lirik Lagu dan download MP3 Original sountrack Joshua Oh Joshua Lainnya, klik, DISINI Lihat Kebunku Lihat Kebunku, penuh dengan bunga Ada yang putih dan ada yang merah Setiap hari ku siram semua Mawar melati semuanya indah.       Gembala Sapi Voc: Mega Utami Saya ini si gembala sapi.. O biye.. Obiye.. Obiyoo Inilah kerjanya si gembala sapi Apa yang kau pikirkan lagi Yo.. bulei… bulei.. yo bulei.. bulei.. bulei             Bila hari telah pe

PART 2 - KUMPULAN SOAL CERDAS CERMAT ISLAMI (JENJANG SD KELAS 6 - SMP SEDERAJAT)

SOAL QURDIST ( TAJWID ): 1.     Jika ada Nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ‘ain ( ع )     maka dibaca jelas. Hukum bacaan ini disebut…. ( Idzhar ) 2.     “ وَالْعَادِيَاتِ ضَبْحًا “ Hukum bacaan yang terdapat pada bagian “ وَالْعَادِيَاتِ ” disebut bacaan… ( Alif Lam Qamariyah ) 3.     Sebutkan 5 huruf dari hukum bacaan Qalqalah…. ( ب - ج - د - ط – ق ) 4.     Surah Al-Quran yang terakhir kali diturunkan adalah …. ( Al-Maidah ayat 3 )   5.     Surah Al-Quran yang pertama kali diturunkan adalah… ( Al-Alaq/ Al-Alaq ayat 1-5 ) 6.       Surah Al-Kafirun termasuk ke dalam golongan surah…. ( Makiyyah ) 7.       Muttafaqun ‘Alaih adalah sebutan untuk dua perawi hadist yaitu…. ( Bukhari - Muslim ) 8.       Berapakah jumlah Juz, Surah dan Ayat didalam Al-Quran? .. (30 Juz/114 Surah/6666 Ayat) 9.       Hukum bacaan Mad yang terdapat pada “   السُّفَهَاءُ ” adalah …. ( Mad wajib Muttasil ) 10.   Surah terpanjang dalam Al-Quran adalah….. ( Al-Baqarah )

ORIGINAL SOUNTRACK JOSHUA OH JOSHUA LIRIK LAGU (DOWNLOAD JUGA MP3-NYA)

   SOUNDTRACK  Joshua Oh Joshua #1 Lagu Andai AKu jadi Kaya ( Joshua Suherman ft Mega Utami )                                       Andai aku jadi kaya Punya uang sejuta-juta Kan ku beli banyak gitar (untuk apa?) Kan ku sewakan pada pengamen-pengamen ANdai aku jadi kaya Punya uang sejuta-juta Kan ku ajak ayah dan Bunda (Kemana?) Kemana aja, namanya juga orang kaya… Duh.. enaknya jadi orang kaya Beli apa juga bisa Pergi kemana saja bisa (Bisa kaya gak kita ya?) Bisa….. Pasti bisa Asal kita rajin bekerja Bisa….. Pasti bisa Asal rajin menggapai cita Lagu Andai AKu jadi Kaya Andai aku jadi kaya Punya uang sejuta-juta Kan ku beli banyak gitar (untuk apa?) Tak sewa no pengamen-pengamen, Rek.. Untuk download lagu MP3-nya silahkan klik, DISINI SOUNDTRACK  Joshua Oh Joshua #2 Sirik Tak Baik Adanya ( Joshua Suherman ft Mega Utami )          

BIOGRAFI SINGKAT, PEMIKIRAN DAN KARYA KH. AHMAD DAHLAN

KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah membawa kita pada zaman yang penuh berkah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan makalah ini, baik dari segi material maupun spiritual, sehingga makalah ini da pat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.             Makalah dengan judul “Biografi, Pemikiran, Karya dan Gerakan KH. Ahmad Dahlan” ini disusun sebagai salah satu syarat penilaian kompetensi dasar pembuatan makalah dan presentasi semester keempat pada mata kuliah Kepemimpinan Dakwah. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan peny

PART 3 - KUMPULAN SOAL CERDAS CERMAT ISLAMI (JENJANG SD KELAS 6 - SMP SEDERAJAT)

Cerdas Cermat Islami SOAL WAJIB Soal     : Aqidah Akhlak 1.     Seluruh rasul mempunyasi sifat-sifat yang sangat terpuji dan terhindar dari sifat-sifat tercela. Sifat-sifat terpuji yang harus dimiliki rasul disebut sifat wajib rasul, sifat wajib tersebut ada 4. Sebutkan keempat sifat wajib tersebut beserta artinya ... Shiddiq : berkata benar Amanah : dapat dipercaya Tabligh : menyampaikan Fathonah : cerdik dan pandai 2.     Seluruh rasul terhindar dari sifat-sifat tercela. Sifat-sifat tercela yang tidak mungkin ada pada diri rasul disebut sifat mustahil bagi rasul, sifat mustahil tersebut ada 4. Sebutkan keempat sifat mustahil tersebut beserta artinya ... Kizib :berkata bohong Khianat : tidak dapat dipercaya Kitman : menyembunyikan Baladah : bodoh 3.     Diantara 25 Nabi dan Rasul, ada rasul yang diberi gelar ulul azmi, sebutkan siapa saja mereka ... Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad AS 4.